Dalam dunia jaringan komputer, ada dua model yang sering banget disebut: OSI Layer dan TCP/IP Model.
Kedua model ini sebenarnya bukan alat atau perangkat, tapi kerangka kerja yang digunakan untuk memahami bagaimana data berpindah dari satu perangkat ke perangkat lain.

Kalau kamu pernah bertanya,

“Gimana caranya video YouTube bisa jalan dari server ke HP?”
atau
“Kenapa pesan WhatsApp bisa sampai ke orang di kota lain dalam hitungan detik?”

Jawabannya ada di dua model ini.

Apa Itu OSI Layer?

OSI adalah model 7 lapisan yang dibuat untuk menjelaskan alur data dari A ke B.
Anggap saja OSI itu seperti 7 tahapan perjalanan paket dari pengirim ke penerima.

Berikut 7 layer OSI:

  1. Application – aplikasi yang kamu gunakan (YouTube, WA, Chrome)
  2. Presentation – format data (enkripsi, kompresi)
  3. Session – membuat dan menjaga sesi komunikasi
  4. Transport – memastikan data sampai dengan benar (TCP/UDP)
  5. Network – menentukan jalan menggunakan IP address
  6. Data Link – mengatur MAC address & pengiriman frame
  7. Physical – kabel, WiFi, sinyal, listrik

Apa Itu Model TCP/IP?

TCP/IP adalah model yang lebih modern dan dipakai di dunia nyata.
Dia cuma punya 4 layer, lebih sederhana daripada OSI.

  1. Application
  2. Transport
  3. Internet
  4. Network Access

TCP/IP adalah versi “praktis” dari dunia nyata, sedangkan OSI itu lebih teoritis.

Perbandingan Singkat OSI vs TCP/IP

TCP/IP lebih dipakai di dunia nyata, sedangkan OSI dipakai untuk memahami konsep dan troubleshooting.

Contoh di Kehidupan Nyata

  1. Saat Nonton YouTube

Application Layer

  • Kamu membuka aplikasi YouTube → ini Application Layer.
  • Video dikirim menggunakan HTTP/HTTPS.

Transport Layer

  • Data video dipecah jadi paket-paket.
  • Biasanya pakai TCP, biar video tidak rusak.

Internet Layer

  • Paket diberi alamat IP server YouTube dan IP HP kamu.

Network Access Layer

  • Data dikirim lewat WiFi/router → ke internet → sampai ke server YouTube.

 

2. Saat Kamu Chatting WhatsApp

Application Layer

  • Kamu kirim pesan “Halo!”
  • Pesan terenkripsi (end-to-end encryption).

Transport Layer

  • Banyak pesan kecil memakai TCP (karena WA butuh keakuratan).

Internet Layer

  • Pesan dikasih IP tujuan (server WhatsApp).

Network Access Layer

  • Dikirim lewat WiFi/data seluler.