Dalam membuat presentasi, poster sosial media, atau bahkan resume, pemilihan font (jenis huruf) sering menjadi dilema. Ada ribuan font gratis, tapi bagaimana memilih yang benar agar pesan kita nyampe dan gampang dibaca?

Lupakan font dekoratif yang heboh. Cukup ikuti 3 aturan emas yang digunakan para desainer profesional ini:

 

1. Kuasai Dua Tipe Font Utama: Serif dan Sans Serif

Di dunia desain, hanya ada dua “raja” font yang harus Anda kenal:

  • Serif: Punya “kaki” atau kait kecil di ujung huruf (Contoh: Times New Roman, Garamond).

Kapan dipakai: Bagus untuk Body Text (teks paragraf panjang) di media cetak, karena “kaki” membantu mata mengikuti baris teks.

 

  • Sans Serif: Tidak punya “kaki” (sans berarti tanpa) (Contoh: Arial, Helvetica, Roboto).

Kapan dipakai: Wajib untuk Judul atau teks pada media digital (website, HP), karena terlihat lebih jelas dan rapi di layar.

 

2. Jangan Pernah Pakai Lebih dari Tiga Jenis Font

Prinsip dasar desain adalah Konsistensi. Menggunakan terlalu banyak font membuat desain Anda terlihat crowded (penuh) dan tidak profesional.

  • Aturan Maksimal: Gunakan dua hingga tiga font saja dalam satu proyek.

Contoh: Satu font Sans Serif tebal untuk Judul, satu font Serif untuk Body Text, dan satu font aksen (jika diperlukan) untuk quote atau call-to-action.

 

3. Gunakan Variasi Berat Font (Weight)

Jika Anda kesulitan memilih font kedua, jangan khawatir! Cukup gunakan satu jenis font yang sama, tapi mainkan beratnya (Weight).

Contoh: Jika Anda memilih Roboto.

  • Judul: Gunakan Roboto Bold (Tebal).
  • Body Text: Gunakan Roboto Regular (Standar).
  • Keterangan Kecil: Gunakan Roboto Light (Tipis).

Dengan cara ini, Anda menciptakan hierarki visual yang jelas, tapi tetap menjaga kesatuan dan kerapian desain.


 

 

Pilih font yang bersih (Sans Serif) untuk judul digital, batasi diri Anda maksimal tiga font, dan gunakan variasi ketebalan. Dijamin, tulisan Anda langsung terlihat lebih profesional dan nyaman dibaca!